Upaya konservasi burung endemik dan terancam punah yang saat ini sedang dijalankan oleh BISA Indonesia adalah konservasi burung Sikatan cacing (Cyornis banyumas) di Desa Jatimulyo, Kulonprogo Yogyakarta. Progam ini merupakan kerjasama antara BISA Indonesia, Yayasan Kanopi Indonesia, dan KTH Wanapaksi yang dituangkan dalam “Konsorsium Sulingan” dan didukung penuh oleh IUCN SSC Asian Species Action Partnership dan Oriental Bird Club (OBC). Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan populasi Sikatan cacing melalui pengembangan dan perlindungan sarang di Desa Jatimulyo. 

Berikut adalah kegiatan untuk mendukung tujuan utama dari proyek konservasi Sikatan cacing di Jatimulyo;

• Mengembangkan sistem pemantauan dan perlindungan melalui aplikasi SMART Patrol.
• Memberikan teknik penyincinan burung kepada anggota KTH Wanapaksi/Masyarakat lokal.
• Melibatkan masyarakat khususnya pemiliki kebun bambu untuk menyediakan habitat bersarang yang aman, termasuk penyediaan dan penyebaran 30 sarang buatan.
• Memasang pelindung sarang yang ditempatkan di sarang aktif agar Tupai, Ular dan predator lain tidak dapat masuk ke sarang serta memasang beberapa CCTV untuk memaksimalkan pemantauan predator.
• Melibatkan minimal 100 orang dari masyarakat lokal dari 6 dusun untuk berpartisipasi dalam pemantauan Sikatan cacing, dan diharapkan ada perubahan perilaku di komunitas dengan terlibat aktif dalam kegiatan untuk melindungi spesies ini.

Selain upaya konservasi secara langsung dan dalam rangka mendukung kegiatan konservasi sikatan cacing secara berkelanjutan kami juga telah membuat Peta Jalan (Road Map) konservasi Sikatan cacing yang akan berlaku sejak 2025-2029. Harapannya kedepan kegiatan yang dilakukan akan lebih optimal dan semakin banyak masyarakat yang ikut merasakan manfaat dari kegiatan-kegiatan konservasi yang dilakukan di Jatimulyo